Akhir Penantianku (The First
Love Can Be The last Love)
Namaku RIZA PRAMANA PUTRA. biasanya teman-teman
ku memanggilku RIZA , aku anak ke7
dari tujuh dari tujuh bersaudara. memang dizaman separti ini asing bila
mendengar keluarga sebanyak keluargaku tapi itulah kenyataannya tapi walupun
aku punya banyak saudara tapi aku dirumah hanya tinggal bersama kedua orang
tuaku dan kakak-kakakku sudah menemukan kehidupan mereka masing-masing. aku
lahir tanggal 7 juli 1990.
mungkin memang aneh tapi dalam kehidupanku aku banyak dikelilingi angka 7.
aku memang sudah sedikit berumur, perjalanan
cinta yang pernah aku alami sangat indah dan penuh kenangan. “Rizaaaa........!”
terdengar suara sahabatku dari kejauhan, kami telah bersahabat sejak duduk di
bangku TK, Arman sahabatku juga tetanggaku, keluargaku dan keluarga Arman sangat dekat walau kami tak memiliki ikatan
darah tapi menurut keluargaku kerabat terdekat adalah tetangga. “whoys.....
cakep banget nie?!!!, mau nemuin cewek yang mana lagi?” ledeknya padaku.
“ngawur aja.... aku sekarang bertekat buat sendiri untuk sementara.” jawabku
singkat. “hallahhh..... aku gag percaya dengan kata-katamu baru saja itu,
seorang riza mana mungkin bisa menjomblo. bukannya kamu itu cowok yang sudah
mendapat julukan cowok playboy cap gayung!!” oloknya lagi. aku hanya
membalasnya dengan senyum dan tertwaw kecil, “trus yang terakhir alias cewek ke-17 kamu bagaiman kabarnya?” tanya arman padaku.
tak
ku hiruaukan pertanyaanya itu dan berlalu menyusuri jalan menuju kampus. mungkin
arman juga sudah tahu jawabanku. sesampainya di kampus aku melihat seseorang yang tak asing
bagiku, aku mencoba berfikir dan mengingat semua masa laluku. setelah beberapa
lama mengigat aku baru sadar bahwa sosok cewek tadi yaitu cinta pertamaku saat
di SD tapi apa benar?? kalau seandainya benar
mengapa dia tidak menyapaku, hatiku
sempat bertanya-tanya dan menganggap semua hanya khayalanku saja.
Saat
aku terngiang-ngiang bayangan cewek yang melintas didepanku tadi. keesokan hari
saat berada dikampus aku bertemu lagi dengan cewek itu lalu aku memusatkan
pandanganku padanya dan benar anggapanku
kemarin dia memang cinta pertamaku saat di SD.
aku tak tahu mengapa sepertinya aku jatuh cinta kembali pada dia untuk yang
kedua kalinya. Mungkin
rasa cintaku yang dulu masih tersisa
sedikit di hatiku tapi aku takut menyakiti untuk yang kedua kalinya. Mungkin
semua orang tahu kalau aku tipical orang yang mudah bosan dan tidak bisa setia
pada satu orang oleh karena itulah hingga saat ini aku belum bisa
menemukan cinta sejatiku. Semakin hari aku hatiku semakin tak menentu
apakah ia sama sekali sudah lupa dengan aku yang dulu pernah besama-sama dengannya setiap hari tertawa bersama , itu mungkin saja terjadi
karena kita sudah tidak bertemu selama 9 tahun lamanya. Mungkin dia juga sudah
punya penggantiku, ku pikir dalam
khayalku.
Sampai akhirnya, ketika aku berada satu kelas
dengannya, “oh….. tuhan kenapa dengan hatiku, aku tidak mau menyakitinya lagi
dan tolong jangan biarkan aku mencintainya lagi, cukup tuhan…!!!” ucapku dalam
hati ketika aku duduk di sebelahnya. Tapi
tiba-tiba dia menoleh ke arahku,
dan memberi senyum yang sangat indah sekali, aku bertanya-tanya lagi apa dia
tidak mengenaliku , ingin sekali rasanya aku menyapanya, tapi aku tak punya
cukup keberanian yang cukup untuk menyapanya.” Riza…. Coba kamu kesini” suara
dosenku yang tiba-tiba memanggilku, aku pun langsung menyahut “ iya pak ada
apa??”. “begini kamu kemarin kan bilang ke saya kalau kamu mau bimbingan
tambahan dari saya, nah sekarang saya punya usul bangaimana kalau kamu
bimbingan tambahannya bareng sama Gita
apa kamu setuju, dengan usul bapak??” Seperti sambaran petir yang begitu cepat
“ mengapa bapak mengusulkan hal itu?” aku bertanya dalam hati apa ini takdir
tuhan untuk menyatukan aku dengan dia, apa semua akan terulang kembali. Hari
demi hari, bulan demi bulan, aku lewati. Semakin hari aku semakin dekat dengan
Gita dan sampai akhirnya aku merasa jatuh
cinta kembali dengan dia. Tapi suatu saat ketika kami pulang dari
bimbingan di dosen kami, aku melihat dia yang menunggu jemputan aku pun
menghampirinya dan mengajaknya untuk
bareng pulang bersamaku, ehh malah dia nolak alasannya sih dia mau di jemput
temennya. Beberapa menit kemudian
seorang laki-laki datang menghampiri kami. Gita pun berpamitan padaku, “ aku
pulang dulu ya!!!” dalam hati aku pun bertanya2 siapa cowok tadi, apa itu cowok
gita sekarang atau itu hanya temen gita seperti yang ia bilang padaku tadi.
Minggu besok
adalah minggu yang paling aku nanti-nanti karena minggu besok aku dan semua teman2ku
yang berada di fakultas kedokteran akan kemah akhir pekan, senang rasanya aku
bakalan tiga hari dua malam bersama
Gita, cinta petamaku waktu SMP dulu. Hari itu pun datang pagi2 kami semua di
kumpulkan dosen pembimbing kami di depan kampus. Uhghhh ndak sabar menanti
kemah ini, perjalanan yang kami tempuh selama empat jam dari kampus.
Pemandangannya bagus banget . apa yang aku lakukan hari ini hingga 3 hari ke
depan tiba2 hal itu terlintas di benakku. aku dan teman2 setendaku
menyelesaikan pembangunan tenda kami dan alhamdulilah selesai. Malam pun datang
kami semua kecapekan dari memutuskan untuk tidur lebih awal. Tapi aku sempat
mendengar suara pertengkaran yang begitu serius lalu aku keluar mencari sumber
pertengkaran itu.
Oh…. Ternyata itu suara Gita, aku pun menghampirinya.
“Ada apa…???, apa ada maslah yang serius!” aku bertanya padanya. Gita pun
menjawab dengan ekspresi sedih” tidak ini pacar aku marah karena tadi sebelum
aku berangkat aku tidak pamitan sama dia, eh kenapa aku jadi curhat sama kamu
maaf ngalantur.” “oh... ndak papa kog
aku malah eneng kalau kamu mau curhat itu membuktikan kalu kamu tidak menyimpan
dendam sama aku, aku mau Tanya boleh kan?” aku memulai obrolan denga Gita. Lalu
gita pun menyahut” boleh kog mau Tanya apa?” “kamu udah ndak marahkan sama aku,
aku takut banget kamu masih nyimpan dndam kamu dulu sama aku, oh BTW masih
ingat gakkk sama kenangan kita dulu?” aku melanjutkan obrolan. “ dendam? Dendam
apa ya… jangan bilang tentang masa SMP kita dulu, ya ndak lah… jujur dulu sih
benci banget tapi sejak kehadiran Doni, aku bisa mengikhlaskan semua. Tapi
emang cinta pertama yang tak pernah tewujut itu sikit banget rasanya, tapi ya
udalah semua udah berakhir di-9 tahun lalu, Ya kaannn???” ia mulai membangun
nostalgia antara kita. “he.embt, andai
aja kisah indah itu bisa terulang dan andai aja dulu aku bisa jujur dengan
perasaanku sebelum kita lulus, aku dulu sebenarnya udah punya rencana buat
nembak kamu tapi apa aku tidak punya kesempatan itu tapi aku sih berharap, dulu
walaupun aku ama kamu udah lulus kita masih bisa jalin komunikasi lewat telepon
tapi apa dulu aku dengar dari temen aku yang satu kelas sama kamu bilang
katanya kamu udah punya cowok, aku pun juga udah di kenalin sama cowok kamu
dulu!! Sakit banget rasanya itu aku kira kamu masih mau nunggu sebentar aja
buat aku”. Aku melanjutkan cerita dengan nada kecewa.
“ apa cowok, cowok yang mana, asal kamu tahu aku udah
nunggu kamu selama tiga tahun lebih dan sampai akhinya aku udah putus asa
menunggu dengan harapan kosong tanpa tahu kapan terwujut, apa kamu ndak tahu
aku dulu pernah berpura-pura senang, bahagia ketika mengucapkan selamat pada
pacar pertama kamu, sakit rasanya dengar kamu udah unya cewek lebih dulu dan
kamu ndak pernah tepatin janji kamu sama aku.” Gita pun melampiaskan kemarahan
pada aku. Ia pun melanjutkan kemarahannya, “ sekarang aku mau Tanya siapa yang salah
dengan ini semua apa aku, atau aku kurang sabar nunggu kamu. Tiga tahun Zaaa….
Aku udah nunggu kamu tiga tahun apa waktu itu menurutmu kurang lama untuk kamu,
temen-temen ku dulu bilang salut banget sama
aku karena aku bisa ngalahin perasaan
cinta konyol ini dan berusaha tegar dengan semua ini.” Aku pun memotong
pembicaraannya” apa…. tiga tahun, apa tidak salah bukannya dulu udah jadian
sama cowok kamu dulu itu dari kelas satu terus sekarang kamu bilang kamu nunggu
aku 3 tahun!” “aku ndak pernah bohong
sama kamu, memang aku dulu pernah dekat sama salah satu kakak kelasku tapi itu
cuma buat teman aja, dan aku ndak pernah serius sama dia. Aku jadiin dia
sebagai tempat pelampiasan karena udah kecewa banget sama kamu dan aku lakuin
itu setelah aku dengar kamu sama tita, sakit…………. Banget dan asal kamu tahu dia datang buat
nyemangatin aku.” Memuncaklah kemarahannya kepadaku.
Tiba-tiba dia pergi begitu aja. apa benar aku sejahat
itu sama dia, aduhhhhhhhh…… kenapa Arman tidak pernah cerita tentang ini semua.
Kemudian Arman datang dan duduk di sampingku “wesssssssss… habis nostalgia nie,
cieee!!!” ejek dia padaku. Aku pun hanya diam mendengar ejekannya, aku tak
punya hasrat untuk membalas ejekannya, aku termenung mendengar semua cerita Gita apa aku begitu jahatnya sama
Gita. “heeeee…. Gakk usah ngalamun kalee’!” ujar Arman mulai menghiburku. “ apa
itu benar Man… apa benar yang di katakana Gita?? Kenapa Man… kamu ndak pernah
cerita tentang ini semua sama aku. Gita begitu marah sama aku apa aku bisa
memperbaiki semua ini???” air mataku tiba-tiba keluar dengan lirihnya. “ tenang
janga khawatir aku tahu pasti ini akan terjadi walaupun aku ndak ngasih tahu
kamu tentang sebenarnya, kamu bakal tahu sendiri ya kann…!!! Gimana kalau kita
sekarang istirahat, yukkk!!” Arman mulai
menenangkanku.
Malam itu aku lewati dengan perasan sedih tak
karuan,beberapa hari kemudian aku tak berani menyapanya lagi dan ia pun juga
begitu. Hari terakhir perkemahan tiba dan acara terakhir adalah bongkar tenda.
Uhhhgggg pengen banget rasanya pulang dan melepas semua penat yang ada
sesampainya di kampus tiba –tiba Arman yang menyetir mobil menghampiri Gita, ia
mengajaknya bareng sama kita semua. Tapi seperti biasanya ia selalu menolak dan
berkata aku sudah di jemput teman, Arman lalu berkata temen atau pacar nie!!!”.
“ ya… ya.. terserahlah oh ya tolong dech bilangin sama temen kamu semua ndak
akan bisa terulang seperti 9 tahun yang
lalu” Gita pun menyidirku.
Akhirnya keesokan harinya seperti biasanya aku kuliah
dan berangkat bersama Arman “Rizaaa… cie yang mau nemuin cinta pertama,
cie…cieee. Masih lesuh aja Zaa? Udah ndak usah difikirin.” Arman mulai
mencairkan suasana. “siapa bilang yang kepikiran sama masalah kemarin sekarang
aku mau focus sama kuliah aja.” Aku bilang sama Arman dengan tatapan serius.
Sesampainya di kampus aku tergesa-gesa karena hari ini mitest. Aduhhh terlambat
lagi, untung aja dosennya berbaik hati dan mengijinkan aku mengikuti mitest. Setelah
mitest aku berencana pergi ke perpustakaan, ehh tiba-tiba aku ponselku bunyi
dan itu telfon dari mama karena keasyikan telfonan dengan mama sampai2 aku
tidak lihat jalan dan aku pun menabrak cewek. BRAKKK…. Suara banyak buku yang
di bawanya jatuh, “maaf…. Maaf ya…!! Aku gak sengaja nabrak kamu maaf ya!!” aku
segara membantunya membereskan buku yang berserakan. Ohh ternyata yang aku tabrak tadi Gita, “sorry ya Git!! Sini
aku bantu bawa bukunya, sebagai gantinya aku udah nabrak kamu.” Kukatakan seperti
itu pada Gita. Sebenarnya aku mulai memandang Gita hanya sebagai teman kuliah
dan bukan teman yang berasal dari teman masa lalu yang sangat berarti untukku.
Aku pun mengatar Gita dan membantunya membawa buku ke
meja dosen. Tiba-tiba ponsel mungil Gita bunyi sebenarnya aku tak tahu dari
siapa telfon itu, mungkin dari doni yang sangat ia cintai. Oohhh tuhan, udah..
udah apa yang aku pikirkan ini…. Aku pun menyelesaikan janjiku pada Gita untuk
mengatar buku2 ini. Hari begitu terik aku mengajak Arman ke kantin, rasanya
lapar banget “Man makan yukk...!! ”
ajakku pada Arman. “aduhhh,, rame Zaaa makan di luar aja yukkk, gue
traktir dech” Arman pun menolak ajakan ku. Dan akhirnya kami makan di
restaurant langganan kami. Tapi tiba-tiba ketika aku duduk tempat biasanya. Aku
melihat Gita sedang bersama seorang cowok, mereka terlihat bahagia tertawa
bersama. Senyum itu, tawa itu semua tetap sama oh tuhan kenapa aku dulu begitu
mudah menyia-nyiakan Gita, dia terlihat sangat bahagia berada disamping doni,
mungkin mereka guyonan sedikit lelucon memang dari dulu Gita tertawa keras
walaupun banyak orang tahu lelucon itu tidak lucu sama sekali.
Tanpa sadar Arman memperhatikanku yang sejak tadi memandagi Gita, “ ehitssss…..
ada apa nie kenapa kamu memandangnya seperti itu Gita memang cantik, baik,
setia pula, dengan semua kelebihan yang di milikinya mungkin tidak susah
untuknya bisa punya pacar? Apa menurutmu bukankah beruntung menjadi seorang
doni?” Arman hanya bisa mengomentari perilakuku yang seakan-akan menolak takdir yang saat ini
kujalani. “apa??” sahutku tiba-tiba, “ kamu benar man! Doni memang cowok
paling beruntung bisa bersama Gita, seandainya aku yang berada disana apa Gita
masih bisa tertawa selebar itu?” lanjutku. “ uadahlah Za… seperti kata Gita
kemarin itu semua cuma khayalanmu aja, Gita juga udah bahagiah dengan Doni,
lepaskan dia, biarkan dia bahagia dengan caranya sendiri”. Arman pun menanggapi
perkataanku. “oh ya,, aku kemarin dapa sms dari manta pacar kamu, dia ingin
sekali betemu dan ngobrol sama kamu?” Arman melanjutkan. “apa mantanku, baiklah
aku juga sudah lama tidak bertemu dan memdengar kabarnya. Besok aku akan
menelfonnya dan membuat janji dengannya”. Ku katakan seperti itu pada Arman.
Keesokan harinya aku nunggu Dita di cafe langganan aku
dulu ketika masih pacaran sama Dita. Sesampainya di tempat parkir aku masih
terfikir andainya aku kesini nemuin Gita bukan Dita, ah ngapain aku mikir kayak
gini. Mungkin dengan jalan seperti ini aku bisa melupakan Gita. “hai… aku
disini!” sapa Dita, dia tersenyum lebar dan menggangkatnya, dia telihat gembira
melihatku datang karena biasanya setiap Dita ngajk aku ketemuan pasti aku tidak
datang. Oh tuhan apa Dita yang kau kirim untuk membantuku melupakan Gita, “kenapa
kamu tiba2 pengen ketemu sama aku, apa ada yang pengen di omongin?” aku memulai
obrolan. Dengan tersenyum Dita menjawab “ tidak aku hanya pengn tahu kabar
kamu, kita udah lama loh ndak ngobrol2 kayak gini, kamu sih ndak pernah mau di
ajak ketemuan”. “ya maaf aku sibuk banget ngurus skrip sih, kan habis ini aku
mau wisuda do’ain ya, Semoga lancer?” aku sedikit ngeless. Akhirnya makanan
pesanan kita datang, “sekarang jomblo atau udah punya pacar baru nie?” sidir
dia. Mungkin dia tahu mana tahan seorang playboy nge-jomblo lama2. “enak aja
aku jomblo nie sampai sekarang, aku masih pengen focus sama skripsi dulu”
jawabku. “oh gitu… syukur dech aku masih pengen loh kita seperti dulu lagi,
bisa ndak!!” sambungnya. “huhgkkkhh….” Suaraku yang tiba2 tersedak mendengar
penyataannya. “ apa,, tapi maaf aku kan tadi bilang aku pengen focus sama
skripsi, kita temenan juga bisa kayak dulu” jawabku menanggapi.
Keesokan harinya seperti biasa aku berangkat ke kampus
dengan sahabatku. Aku sudah membulatkan tekat untuk focus ke skripsiku biar aku
bisa dapat nilai akhir yang bgus dan bisa dapat pekerjaan yang bagus. Tapi di
kejauhan aku melihat Gita yang sedang diantar Doni, ya ampun mereka cocok
sekali. Ku akhiri lamunan ku dan berjalan menuju kelasku,sesampainya di kelas
aku tak melihat Arman kemana dia bukannya tadi dia lari duluan menuju kelas.
mungkin dia masih ada urusan dan pergi menyelesaikan. “BRAKKK…. “ tiba-tiba
Gita menjatuhkan seangkai bunga di mejaku. “ ada apa ini kenapa kamu tiba2
datang dan melempar bungan ini, apa maksudnya?” kutanya dengan keheranan. “kamu
apa maksudnyaA? Jelas2 kamu udah lihat tadi aku temuin bunga itu ada di pintu
lokerku”. Jawabnya dengan ekspersi marah. “ terus apa hubungannya sama aku?”
sambungku. “ apa??? Seharusnya aku yang tanya apa maksudnya kamu ngasih ini,
dan disini jelas2 tertulis ITA kira2 siapa di dunia ini yang tahu mpanggilan
itu selain kamu, hahhhhh!!!!!!!! Usdah deh inget ya kamu out sebagai cowok
jangan pernah ngasih harapan untuk cewek lain kalau kamu sendiri udah sama
cewek lain. Inget jangan permainin perasaan cewek lagi karena hati cewek bukan
untuk di mainin, INGET ITU DAN CAMKAN BAIK2!!!” itulah yang di ucapkan Gita
saat menuduhku yang member bunga itu padanya.
Apa2an ini siapa juga yang ngasih bunga ini ke dia,” Ita…”
memang hanya orang2 atau teman2 kecilnya dulu yang tahu nama
panggilan ini tapi selain aku siapa yang tahu, Arman…. Awas kau, aku hanya bisa
mengira2 itu semua dalam hati selain itu disitu tertulis ITA, SELAMAT PAGI SEMOGA DI HARI SECERAH INI
KAMU BISA TERSENYUM SEPERTI MATAHARI YANG BERSINAR PAGI INI. Tulisan itu
bertandakan kalau seorang cowok memberi harapan pada seorang cewek, tapi kenapa
dia sangat marah membaca tulisan ini dan apa maksudnya dia berkata kalau udah
ada cewek jangan pernah ngasih harapan ke cewek lain, aduh ini semua bikin
kepala pusing. Nanti sesampainya dirumah aku bakal marahin Arman, awas loe
MAN….!! Ughgggghhh… hari begitu terik di rumah aku mencoba bertanya pada Arman
siapa tahu aja Arman tahu maksud Gita dan aku pengen penjelasan dari dia
tentang ini semua.
“ Arman ….. kenapa kamu ngasih bunga ke Gita, terus
kamu namain itu pakek namaku, sal kamu tau tadi pagi dia marah dan menuduhku
yang tidak2” ku lampiaskan kemarahanku pada Arman. Arman pun jelasin dengan
panjang lebar, “aku udah ndak tahan lihat kalian berdua, kamu tahu kemarin
siang aku buntutin kamu ke kafe dan
disisi lain aku juga lihat Gita duduk sendirian, kamu tahu Gita juga lihat kamu
ngobrol akrab sama Dita dan dia kelihatan marah banget pas tahu kamu udah punya
cewek, dia kelihatan kesel dan saat itu aku punya rencana aku pengen Gita
lampiasin kemarahannya pada orang yang udah buat dia marah dan sekarang
terbuktikan kalau dia marah berarti dia memang masih punya perasaan sama kamu
tapi dia ndak mau kayak 9 tahun lalu yang dengan gampangnya kamu nyampakin
Gita, dengan tujuan itu aku ngasih bunga ke Gita”. Oh ternyata gitu apa benar,
apa benar masih ada perasaan buat aku, Git…?? Kutanya dalam hati tapi kenapa
kamu terlihat bahagia saat dengan Doni. Uhghh ini sungguh memusingkan.
Tiga bulan kemudian kuliah ku selesai sidang skripsiku
juga berhasil dosenku juga puas melihat makalah skripsiku. Alhamdulilah
akhirnya aku bisa menyelesaikan sebagian dari cita2 ku. Setelah wisuda mungkin
aku akan mencari pekerjaan dan mewujudkan semua impianku dan aku ingin sekali
memperbaiki hubunganku bersama Gita, ya walaupun bukan gita yang menjadi
istriku nanti setidaknya aku bisa berteman dengan Gita dan tidak dendam
lagi di antara kami, dan langkah pertama yang ku ambil aku pergi ke rumah Gita dan minta maaf atas semua yang aku
lakukan selama ini. tapi sesampainya aku tak bertemu dengan Gita malah hanya
ada pembantunya dan Doni yang ada disana, Doni pun mempersilakan aku duduk dan
dia sedikit berbincang denganku. Tapi aku harus menyampaikan tujuanku ke sini,
“kamu Doni kan cowoknya Gita….? Maaf bukannya bermaksud ngapa2in tapi aku
pengen ketemu Gita dan minta maaf padanya”. Doni pun menyambung pembicaraan
“pacar?? Sepertinya ada sedikit kesalah pahaman aku bukan pacar Gita memang
selama ini aku dekat dengan Gita tapi dia tidak pernah mau menerimah dan
menganggap aku seperti pacarnya, dia
hanya menganggapku seperti abangnya, memang aku sangat cinta dan sayang sama
dia tapi dia lebih memilih untuk tetap mencintai dan setia menunggu cinta
pertamanya. Kamu tahu Gita senang sekali ketika tahu dia satu kampus dengan
cinta pertamanya dulu, ya kamu adalah cinta pertama Gita tapi sayangnya sampek
kepergiannya ke jepang dia belum bisa memperbaiki hubungannya dengan cinta
pertamanya, sekarang aku mau tanya sama kamu Za… kenapa kamu jahat banget sama
Gita kenapa kamu selalu buat Gita nangis, dia udah terlalu letih buat ngadepin
ini semua hingga dia mutusin buat nyari beasiswa ke jepang dan dia berharap
kamu bisa bahagia dengan cewek kamu dan dia juga nyuruh aku buat nyampain kalau
dia benar2 cinta sama kamu, dan mungkin memang kamu buakan cowok yang
membuatnya bisa bahagia tapi lkamu adalah satu2nya cowok yang udah milikin
hatinya sampai saat ini”.
“apa jepang, cinta pertama, kapan-
kapan dia berangkat kejepang? Kenapa aku harus tahu ini saat dia mau pergi?”
tangisku mulai tumpah mendengar penjelasan Doni. doni pun member saran untuk menyusul Gita dan
menyuruhku memperjuangi semuanya sebelum Gita pergi ke jepang dan mungkin baru
3 tahun lagi kembali ke Indonesia dan itu semua ditentukan 1 jam dari sekarang.
Ya tuhan bantu aku…… aku ingin memperjuangin ini semua. Tunggu aku Gita,,,,
Di perjalanan menuju bandara, ku ijak kuat2 gas mobilku
dan berharap bisa sampai bandara sebelum pesawatnya leading. Sesampainya disana
aku mencari informasi apa pesawat yang akan ke jepang sudah berangkat. “ apa
udah leading……….. oh tuhan aku terlambat” kataku dalam hati. Maaf aku Git….
Maafkan aku, tapi tenang aja aku bakal nunggu kamu sampai kamu pulang, ku
katakana dengan penuh harapan. Tiba2 terdengar suara yang menyahuti perkataanku
“ beneran nie….. mau nunggu 3 tahun lagi lama banget loh tiga tahun tapi itu
tidak seberapa dengan penantianku 9 tahun loh aku nunggu kamu masak kamu Cuma
tiga tahun gak adil banget tuh!!” ku balik badanku dan aku melihat Gita denga
senyumnya yang menghiasi wajahnya. “ Gita…. Kenapa kamu disini bukannya kata
Doni kamu pergi ke jepang?” tanya ku
dengan gembira dan ku hampiri dia, ku peluk erat2 dia agar tak pergi lagi.
“awal sih gitu tapi tadi sebelum aku masuk ke pesawat aku ketemu Dita dia
bilang kalau slama ini tuh kamu cuma melihat Dita sebagai teman dan dia bilang
kalau kamu menyesal uadah sering buat aku marah, dia juga bilang kalau kamu….”
Sepengaal kata yang tak berani di terusin Gita. “dia bilang aku kenapa? Kok
ndak kamu terusin…?” sambungku dengan gembira. “ ndak ahhh ntar GR lagi…” Gita
ngeles. “ apa dia bilang kalau aku cinta banget sama kamu,, dan aku nyesel
banget sama semua yang terjadi 9 lalu, maafin aku ya Gita…” ku katakan
sejujurnya pada Gita. Gita pun hanya tersenyum mendengarnya dan berkata “
tenang aja aku udah maafin kamu, maaf ya dulu aku ndak nyapa kamu pas kita
pertama kali ketemu, aku seneng banget bsa ketemu lagi dengan cinta pertama ku
dan sekarang aku bisa ngedapatin cinta pertama aku”.
Tak pernah ku banyangkan kalau aku benar2 bisa bersama
dengan cinta pertamaku lagi dan Gita adalah cinta pertamaku sekaligus cinta
terakhir aku. kisahku ini mungkin juga pernah kalian alami jadi yang sekarang
lagi berjuang buat ngedapatin cinta pertama kalian tetap berjuang ya!! Atau
yang sekarang lagi nunggu cinta pertamanya sabar aja kalian harus ingat pepatah
yang pertama itu bisa jadi yang terakhir tapi kalian juga ndak boleh nyiksa
diri Cuma buat nunngu first love kalian. Kalian juga harus ingat tuhan juga
mencoba ngirim seseorang buat ngantiin dia di hidup kalian. Dan Kalian tidak
boleh menolak itu semua karena itu udah takdir kita langkah yang perlu kalian lakukan jangan pernah melupakan
cinta pertama kalian dan sisakan sedikit perasaan cinta untuk first lovemu. Dan ttep semangat untuk penantian kalian, karena
tuhan tidak akan pernah menguji makhluknya jika makhluknya tidak kuat untuk
mnenghadapi jadi tetap nunggu cinta pertama kalian. Mungkin di masa yang akan
datang kalian bisa bertemu dan bisa memperbaiki hubungan kalian. Itulah do’a
dari semua orang yang menanti kehadiran first lovenya di masa yang akan datang. :)
0 komentar
Posting Komentar